HUKUM ZAKAT FITRAH BAGI BAYI DALAM KANDUNGAN

Penulis

  • Mohammad Daniel Syafiq UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
  • Zulfahmi Bustami
  • Kamirudin

Kata Kunci:

Imam Al-Syafi’i, Imam Ahmad Ibn Hanbal, Zakat Fitrah, Bayi Dalam Kandungan.

Abstrak

               Penelitian ini dilatarbelakangi perbedaan pendapat tentang zakat bagi bayi dalam kandungan antara Imam Al-Syafi''i dan Imam Ahmad Ibn Hanbal. Jenis penelitian ini adalah penelitian normatif hukum Islam dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat kualitatif yaitu dengan mengklasifikasikan sesuai dengan apa yang dibahas. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber hukum primer dan sumber hukum sekunder, yang mana sumber hukum primer menggunakan kitab Al-Umm oleh Imam Al-Syafi’i dan Kitab Al-Musnad Ahmad Ibn Hanbal oleh Imam Ahmad Ibn Hanbal. Zakat merupakan salah satu bentuk ibadah yang bercorak sosial ekonomi yang memiliki kedudukan yang sangat penting, strategis, baik dilihat dari segi ajaran Islam maupun dilihat dari segi pembangunan kesejahteraan umat. Zakat juga merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga. Zakat wajib bagi seluruh umat Islam sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Qur’an, sunnah Rasul, dan ijma’ ulama. Hasilnya Imam Al-Syafi'i tidak mewajibkan zakat fitrah bagi bayi dalam kandungan manakala Imam Ahamd Ibn Hanbal mewajibkannya. Ditinjau dari Fiqh Muqarran, pendapat jumhur ulama madzhab Hanafiyah, Syafi’iyah, Malikiyah dan Hanabilah berpendapat bayi dalam kandungan tidak perlu membayar zakat fitrah kerana zakat fitrah adalah bagi mereka yang Pertama, menjumpai bulan Ramadhan Kedua, Bayi tidak memiliki dosa, sebelum mereka dilahirkan ke dunia. Ketiga, Tujuan zakat fitrah adalah mensucikan orang yang melaksanakan puasa bagi seorang muslim, sedangkan bayi tidak mengalami masa berpuasa apalagi kewajiban berzakat fitrah.

Referensi

Abdul Razak Ibn Ibrahim, al-Mushannaf, (Beriut: Maktabah al-Islamiyah, 1983), hlm 319

Abdullah Ibn Abdi al-Mihan al- Harki dan Abdullah Muhammad al- Halwi, Al- Mughni, (Riyadh: Daar Alimul kutub, tt), hlm. 316.

Abu Abdullah Muhammad bin Ali bin Hizam Al-Fadhili Al-Ba’dani Al-Ilmi fi Dirasah Hadith Bulughul Maram (Yaman: Maktabah Ibn Taimiyah, 2012) hlm 496

Abu Bakar Ibn Abi Syaibah Al-Musanaf Abi Syaibah (Riyadh: Maktabah Al-Rusyd, 2004) Juz 4 hlm 432

Abu Hafsa Umar Ibn Ali Ibn Ahmad al-Anshori, al-I’laam bi Fawaid Umdatul Ahkam, (Mesir: Dar el Ashabiyah tt), hlm 129.

Afifudin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm. 129.

Ahmad Bin Jalim al- Mishri, Masail Abdullah bin Ahmad Ibnu Hanbal, (Mesir. Daar Ta'shil, 2008 M/1429 H) hlm. 151.

Al-Imam Muhammad bin Idris Al-Syafi’i, Al-Umm, (Beriut: Baitul Afkar ad-Dauliyah, 1998), hlm. 275.

Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2016), hlm. 208.

Asy Syaukani, terj dari Kitab Bustanaanul Ahbaari mukhtashoru Nailil Authar', Jilid 4, (Jakarta: Pustaka Azzam), hlm, 181

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm. 31

Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Zakat, (Jakarta: P.T. Bulan Bintang, 1984), hlm. 250

Ibnu Hazm al-Muhalla' alih bahasa oleh Ahmad Muhammad Syakir (Jakarta: Pustaka Azzam), Jilid 6, hlm, 132

Ibnu Qudamah, Al Mughni, alih bahasa oleh Amir Hamzah, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), Cet. 3, hlm 108

Imam Abi Abdillah Bin Muhammad, Shahih Bukhari, (Beirut, Lebanon: Darul Kutub Al-Ilmiyah,) hlm 465

Imam Abi Zakariyah Muhnyi ad-Din Ibn Syaraf an-Nawawi, Al-Majmu’ Syarah al-Mazhab li Syarozi, Juz 6, (Jeddah: Maaktabah al-Irsyad) hlm. 105.

Imam Ahmad ibn Hanbal, Masaʼil al-Imam Aḥmad ibn Ḥanbal (Riyaḍ:Dar al-Waṭan, al-Riyaḍ, 1999) hlm 170

Imam An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarh al-Muhazzab, alih Bahasa oleh Abdurrahim Ahmad, Umar Mujtahid (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), Cet. 1, Jilid 6 hlm 553

Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani Fathul Bari Syarah Shahih Bukhari, aliah bahasa oleh Amir Hamzah (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), Cet.1, hlm 336

Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, al-Jâmi’us Shahîh , (Beirut: Dar Ibn Katsir, 1407 H/1987 M), no 1407

M. Ali Hasan, Zakat dan Infak: Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial di Indonesia, (Jakarta: Prenada Media, 2006), hlm. 18-23

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hlm. 31

Mashuri Sirojuddin Iqbal, Terjemah Al-Minhaajul Mubiin fii Adillatidin, (Bandung Sinar Baru Algensindo, cet. I, 1994), hlm, 164.

Maulana Syaikh Nizam, al-Fatwa al-Hindiyah, al-Ma’rifah Bil Fawa al-‘Alamikriyah fi Mazhab Imam A’dzam Abi Hanifah an-Nu’man (Lebanon: Darul Kitab al-Ilmiyah) hlm. 211.

Muchtar, Ayi, And Nurlaela, Siti. " Zakat Fitrah Bagi Janin Yang Masih Dalam Kandungan Menurut Ibnu Hazm" Istinbath Jurnal Penelitian Hukum Islam, Volume 13 Number 1 (27 February 2019)

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Pers, 2003), hlm. 4

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, alih bahasa oleh Abu Syyauqina Lc, Abu Aulia Rahma Lc, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006), hlm. 497

Sulaiman, Kompilasi Zakat, (Semarang: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2010), hlm. 1

Syeikh Muhammad Nawawi Al-Jawi Nihayat al-Zain fi Irsyad al-Mubtadi'in (Beirut, Lebanon: Darul Kutub Al-Ilmiyah, 2002) cet. 1 hlm 174

Yusuf Qaardawi, Hukum Zakat, Alih Bahasa oleh Salman Harun (Jakarta: Penerbit Mizan, 1989) hlm 930-931

Unduhan

Diterbitkan

13-07-2024

Cara Mengutip

Daniel Syafiq, M., Zulfahmi Bustami, Z. B., & Kamirudin, K. (2024). HUKUM ZAKAT FITRAH BAGI BAYI DALAM KANDUNGAN. Journal of Sharia and Law, 3(2), 507–527. Diambil dari https://jom.uin-suska.ac.id/index.php/jurnalfsh/article/view/1739