DAMPAK EKONOMI KONVERSI KOPERASI KONVENSIONAL MENJADI KOPERASI SYARIAH

Abstract

Penelitian skripsi ini dilatarbelakangi oleh ketidaksesuaian sistem yang ada di koperasi di Kementerian Agama Kota Pekanbaru yang masih menganut sistem konvensional yang didalamnya terdapat unsur riba. Sedangkan dalam Islam, riba adalah sesuatu yang diharamkan. Pada hakikatnya, para pekerja dan pegawai yang ada di Kementerian Agama Kota Pekanbaru mayoritas beragama muslim sehingga timbul kemauan dari mereka agar koperasi tersebut dirubah menjadi koperasi Syariah. Adapun selama proses konversi tersebut, terdapat beberapa kendala serta berdampak terhadap ekonomi koperasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kendala dalam proses konversi koperasi tersebut serta dampaknya terhadap ekonomi koperasi.  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dalam kehidupan sebenarnya menyangkut data yang ada di lapangan, dengan jumlah informan sebanyak 5 orang yang terdiri dari 1 pengurus inti dan 4 karyawan koperasi syariah Kementerian Agama Kota Pekanbaru. Sumber data ini dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang diperoleh langsung dari lapangan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Sedangkan metode Analisa yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu menganalisis data berdasarkan persamaan data, kemudian diuraikan satu data dengan data lainnya, sehingga diperoleh data gambaran umum yang utuh dan dapat dipahami kesimpulannya. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat beberapa kendala dalam proses konversi koperasi konvensional menjadi koperasi Syariah di Kementerian Agama Kota Pekanbaru yaitu kurangnya pemahaman karyawan, keterbatasan sumber daya manusia, seluruh administrasi dan segala jenis transaksi harus dirubah menjadi Syariah. Selain itu, dari proses konversi tersebut terdapat dampak positif seperti bertambahnya jumlah anggota, meningkatnya minat anggota dalam menanamkan modal, pendapatan anggota meningkat dan pembiayaan yang menguntungkan anggota karena adanya penghapusan pinalti/denda. Adapun dampak negatifnya yaitu pendapatan koperasi berkurang dikarenakan penghapusan pinalti/denda dan penurunan margin, serta faktor pandemi dan tidak adanya penjualan lahan kaplingan.