KETETAPAN NISAB DAN KARAKTERISITIK HASIL TANAMAN DAN BUAH-BUAHAN DALAM KEWAJIBAN ZAKAT PERTANIAN (STUDI KOMPARATIF ANTARA IMAM HANAFI DAN IMAM ASY-SYAFI’I)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perbedaan pendapat antara Imam Hanafi dan Imam Syafi’i tentang ketetapan nisab dan karakteristik hasil tanaman dan buah-buahan dalam kewajiban zakat pertanian. Rumusan masalah adalah Pertama, pendapat Imam Hanafi dan Imam Syafi’i berkenaan dengan ketetapan nisab dan karakteristik hasil tanaman dan buah-buahan dalam kewajiban zakat pertanian. Kedua, bagaimana dalil dan metode istinbat al-hukmi yang digunakan oleh Imam Hanafi dan Imam Syafi’i dalam  ketetapan nisab dan karakteristik hasil tanaman dan buah-buahan.  Ketiga, bagaimana analisa Fiqh Muqaran diantara Imam Hanafi dan Imam Syafi’i dalam persoalan ketetapan nisab dan karakteristik hasil tanaman dan buah-buahan.  Jenis penelitian ini adalah penelitian normatif hukum Islam dengan menggunakan metode library research yaitu mengumpulkan data dan bahan-bahan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dengan melakukan studi kepustakaan murni, membaca dan membahas tulisan-tulisan buku yang mengarah dengan pembahasan ini. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer seperti kitab pengikutnya Imam Hanafi yaitu kitab Badi’ al-Shanai’ Fi Tartib As-Syarai’ karya Al-Kasani , dan kitab Al-Umm  karya Imam As-Syafi’i serta bahan sekunder seperti Kitab  Fiqih Islam Wa Adillatuhu Karya Wahbah Al-Juhaili dan bahan hukum tersier. Hasil penelitian penulis, Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa tiada nisab zakat bagi semua hasil tanaman sama ada kecil maupun banyak dan semua jenis tanaman dikenakan zakat tanpa dibedakan jenis tanamannya. Adapun Imam Syafi’i berpendapat sebaliknya bahwa nisab bagi zakat tanaman itu mestilah tanaman yang perlu dizakatkan itu hendaklah tanaman yang mengenyangkan, bisa disimpan dan ditanam oleh manusia serta hasil bumi telah mencapai nisab yang sempurna iaitu 5 wasaq (awsuq).