PERAN AMANAH RAYA BERHAD DALAM PROSES PENGELOLAAN HARTA PUSAKA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

Penulis

  • Nur Sabrina Sahira Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
  • Abdi Almaktsur
  • Mardiana

Kata Kunci:

Proses Pengelolaan, Harta Pusaka Yang Tidak Dituntut

Abstrak

Jurnal ini membahas tentang peran Amanah Raya Berhad dalam proses pengelolaan harta pusaka yang tidak dituntut. Masalah harta pusaka di Malaysia bukan masalah kecil karena nilai harta yang tidak dituntut diperkirakan hingga miliar ringgit. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pengelolaan harta pusaka yang tidak dituntut ini dan apa faktor yang menyebabkan berlakunya harta pusaka yang tidak dituntut serta bagaimana tinjauan Hukum Waris Islam terhadap harta pusaka yang dituntut. Penelitian ini berbentuk penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun yang menjadi informan penelitian ini adalah pihak Amanah Raya Berhad Kuantan, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sedangkan metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara dan dokumentasi.  Hasil dari penelitian ini bahwa peran Amanah Raya Berhad dalam proses pengelolaan harta pusaka yang tidak dituntut adalah mereka akan menutup berkas kasus yang lama tidak dituntut dan memasukkan harta itu ke dalam satu rekening khusus. Berkas kasus itu akan dibuka kembali sebaik sahaja ada ahli waris yang datang untuk menguruskan pengelolaan harta pusaka si mati. Antara faktor terjadinya permasalahan ini adalah kurangnya kesadaran antara masyarakat, sikap ahli waris yang suka menunda-nunda serta mengesampingkan masalah harta pusaka dan ada pihak yang berpendapat bahwa sistem administrasi pengurusan harta pusaka di Malaysia dikatakan kurang efektif. Tinjauan Hukum Islam di mana, menunda pembagian harta pusaka ini sama saja seperti berkhianat. Al-Qu’ran menegaskan bahwa orang-orang yang beriman adalah bersikap amanah. Amanah Raya Berhad juga menggunakan akad wakalah bil ujrah. Pembagian harta pusaka yang tidak dituntut tunduk pada hukum faraidh.

Referensi

Ahmad, Md Yazid, and Hayatullah Laluddin. “Pengurusan Harta Pusaka: Permasalahan Sikap Masyarakat Islam Di Malaysia Dan Penyelesaiannya Menurut Perspektif Islam.” Shariah Law Reports, 2010, 30–54.

Anshary. 2013. Hukum Kewarisan Islam dalam Teori dan Praktik. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

Anwar, Muhammad. 1981. Farai’dh Hukum Waris Dalam Islam (Surabaya: al- Ikhlas).

Amanah Raya Berhad, “Pentadbiran Pusaka”, https://www.amanahraya.my/ms/

pentadbiran-pusaka/, dicapai pada 3 November 2022.

Fadhlin, Nur, and Azlin Alisa. “Pentadbiran Harta Pusaka Dan Implikasi Negatif Harta Tidak Dituntut.” Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities (MJSSH) 7, no. 4 (2022): 1–15. https://msocialsciences.com/index.php/mjssh/article/view/1453/1044.

Jusof, Yahaya dan Azhar Muhammad. 2005. Interaksi Harta Dalam Al-Qur’an, Pengertian, Pengumpulan dan Pemanfaatan. (Skudai: Universiti Teknologi Malaysia)

Khairuddin. “Faktor Penundaan Pendistribusian Harta Warisan Di Desa Tanah Bara Aceh.” Mahkamah : Jurnal Kajian Hukum Islam 5, no. 2 (October 20, 2020): 174–81. https://doi.org/10.24235/MAHKAMAH.V5I2.6472.G3299.

Muhammad, Abdullah. 2007. Ke Arah Penyelesaian Harta Pusaka Kecil Yang Lebih Bersepadu, Cekap Dan Cemerlang Dalam Konvensyen Pewarisan Harta Islam. (Kuala Lumpur: Amanah Raya Berhad).

Naiimi, Nasri. 2020. Pengurusan Pusaka Islam, Wasiat dan Hibah di Malaysia: Isu dan Aplikasi. (Kedah: UUM Press).

Nik Wajis, Nik Rahim, et al. “Harta Tidak Dituntut : Punca Dan Kaedah Penyelesaiannya.” Malaysian Journal of Syariah and Law 7 (2018): 129–42. https://www.researchgate.net/publication/329938992_Harta_Tidak_Dituntut_Punca_Dan_Kaedah_Penyelesaiannya_Unclaimed_Property_Factors_and_Solutions

Pejabat Mufti Wilayah Persekutuan, “Hukum Menggunakan Wang Pusaka Bagi Membiayai Kos Pengurusan Harta Pusaka,” laman sesawang: https://muftiwp.gov.my/artikel/al-kafi-li-al-fatawi/3875-al-kafi-1472-hukum-menggunakanwang-pusaka-bagi-membiayai-kos-pengurusan-harta-pusaka, dicapai pada 10 Desember 2022.

Sarwat, Ahmad. 2022. Menunda Pembagian Waris Antara Larangan dan Tantangan, (Jakarta: Rumah Fiqih Publishing)

Tilarsono, Bambang Edi, Husnul Yaqin, and Amri Amri. “Tinjauan Hukum Waris Islam Dalam Penundaan Pembagian Harta Warisan.” AL-AQWAL : Jurnal Kajian Hukum Islam 1, no. 1 (June 2, 2022): 17–35. https://doi.org/10.53491/ALAQWAL.V1I1.278.

Wan Hassin, Wan Suraya, Wan Shahzlinda Shah Shahar, and Ummi Munirah Syuhada Mohamad Zan. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harta Pusaka Beku di Malaysia.” International Conference on Management and Muamalah, 2016, 311–15. https://www.researchgate.net/publication/342510092_FAKTOR-FAKTOR_YANG_MEMPENGARUHI_HARTA_PUSAKA_BEKU_DI_MALAYSIA.

Wardhani, Ni Wayang Surya dkk. 2021. Teknik Sampling dan Survei (Konsep Dasar dan Aplikasi). (Malang: UB Press).

Zein, Satria Effendi M. 1995. “Analisa Fiqh terhadap Perundangan tentang Kewarisan”, Jurnal Mimbar Hukum, no. 20 Tahun IV.

Ziauddin Shaharuddin, “Harta Pusaka Tidak Dituntut Masalah Besar”, laman sesawang: https://harakahdaily.net/index.php/2021/12/22/harta-pusaka-tidak-dituntut-masalah-besar/, dicapai pada 23 Februari 2022.

Unduhan

Diterbitkan

20-01-2023

Cara Mengutip

Sahira, N. S., Abdi Almaktsur, & Mardiana. (2023). PERAN AMANAH RAYA BERHAD DALAM PROSES PENGELOLAAN HARTA PUSAKA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Journal of Sharia and Law, 2(1), 38–55. Diambil dari https://jom.uin-suska.ac.id/index.php/jurnalfsh/article/view/274